Siapa Pencetus Islam Nusantara? Benarkah Walisongo?

October 22, 2018
Islam nusantara lagi - lagi menjadi bahan perbincangan publik. Celakanya, mereka yang tidak faham tentang maksud dari Islam Nusantara ikut andil dalam perdebatan tersebut yang pada akhirnya terjadilah pergesekan faham yang telah melenceng dari maksud aslinya.

Ada ketakutan yang dirasakan oleh para penentang Islam Nusantara seperti rawan masuknya faham islam liberalis atau tercampurnya islam dengan kesyirikan atau kemaksiatan yang terkandung dalam tradisi. Ketakutan ini memang mendasar dan dimaklumi, ini adalah pandangan sempit yang memandang Islam Nusantara sebagai sebuah tradisi, bukan sebagai sikap dan metode dakwah.

Pertanyaan yang mula - mula harus dijawab adalah siapa pencetus Islam Nusantara? Benarkah Walisongo?

Pencetus Islam Nusantara


Sebagai negara muslim terbesar di dunia, patut dicatat bahwa masuknya Islam di Indonesia melalui jalur damai tanpa adanya pertumpahan darah maupun perpecahan. Dari sekian teori yang dikenal mengenai masuknya Islam di Indonesia, strategi penyebaran Islam di Indonesia dilaksanakan dengan menggunakan jalur perkawinan, perdagangan, islamisasi kultural serta pendidikan.

Salah satu tokoh yang memiliki peran sentral dalam menyebarkan islam di Indonesia adalah ulama serta penguasa pada zaman tersebut yaitu raja atau sultan. Di pulau jawa misalnya, ulama yang menyebarkan islam disebut dengan walisongo. Walisongo merupakan wadah yang berisikan ulama - ulama yang terdiri dari sembilan orang. 

Jasa walisongo sudah sangat dikenal oleh muslim dan non muslim di Indonesia. Kesembilan wali tersebut dikenal sebagai penyebar agama islam di Jawa, siapa saja mereka yang menyebarkan Dakwah Islam nusantara?

Pencetus Islam Nusantara
Masjid Kudus, Contoh Bangunan Tradisi Islam Di Nusantara

Walisongo


Syech Maghribi atau syaikh maulana malik ibrahim merupakan ulama yang disebut - sebut paling senior dalam menyebarkan islam di pulau Jawa. Beliau dikenal juga dengan nama Sunan Gresik atau Sunan Ibrahim Asamarkandi. Namun, keterangan lain yang  didapat dari buku Atlas Walisongo, Sunan Gresik merupakan pandhita tershohor dari Arab yang masih keturunan Zainal Abidin. 

Beliau pada awalnya datang ke desa Sembalo di dekat Desa Leran Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Beliau juga berusaha mengislamkan raja Majapahit. Meskipun kemudian Raja Majapahit tidak memeluk agama Islam, Sunan gresik diberi tanah di desa Gapuro yang kemudian dijadikan sebagai tempat didirikannya pesantren untuk mendidik kader - kader pendakwah agama.

Sunan Ampel (Raden Rahmat) 
Sunan Ampel adalah pengganti dari Syaikh Ibrahim As-Samarkandi, beliau adalah putra sunan gresik. Sunan Ampel memiliki pesantren Ampel Denta yang dari tangan beliaulah kemudian muncul ulama besar lainnya seperti Sunan Giri, Raden patah, Raden Kusen, Raden Bonang serta sunan Drajat.Salah satu strategi dakwah yang digunakan adalah dengan menikahkan juru dakwah Islam dengan putri penguasa bawahan kerjaan majapahit. Dari strategi ini, Sunan Ampel membentuk jaringan keluarga muslim yang kemudian akan menjadi cikal bakal penyebaran dakwah di berbagai daerah di Nusantara. .

Sunan Bonang 
Sunan Bonang tidak hanya ahli fiqh, kemampuan beliau dibidang seni, sastra maupun arsitektur disebut - sebut sangat luar biasa. 

Awal dakwah yang dilaksanakan oleh Sunan Bonang dilakukan di daerah Kediri. Kemudian beliau juga berdakwah di Lasem. Sunan Bonang berdkawah melalui wayang, tembang serta beberapa syair bernuansa tasawuf salah satunya adalah Suluk Wijil 26 Dalam. 

Sunan Kalijaga
Di antara tokoh walisongo yang paling dikenal adalah Sunan Kalijaga. Kepiawaian beliau dalam bidang seni dan budaya, menjadikan beliau dapat berdakwah kepada orang jawa melalui wayang dan tembang. Beliau ahli dalam menggubah tembang serta tokoh atau lakon carangan yang bernuansa tasawuf. 

Beliau berani memadukan budaya dengan nuansa islam yang hingga kini masih terasa. Meskipun pada awalnya Sunan Kalijaga adalah perampok, namun setelah berguru kepada Sunan Bonang, Sunan Kalijogo kemudian bertobat dan akhirnya menjadi mubaligh besar yang dikenal sakti dan cerdas.

Selain keempat wali tersebut, terdapat sunan gunung jati, sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Sunan Drajat dan Sunan Giri yang merupakan tokoh walisongo.

Mereka merupakan pencetus islam Nusantara meskipun tidak menggunakan istilah "Islam Nusantara". Sama seperti Ahlu Sunnah wal Jamaah, yang mana pada saat nabi tidak ada istilah tersebut, namun kemudian implemantasinya dikristalisasi menjadi term Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »